JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim advokasi untuk demokrasi menyebut bahwa penangkapan aktivis, salah prosedur. <br /> <br />Penentuan tersangka penghasutan kepada Delpedro Marhaen dan aktivis lain dilakukan tanpa pemeriksaan awal dan kesempatan untuk mengklarifikasi tudingan polisi. <br /> <br />Tim advokasi bilang, ada prosesi yang loncat yang dilakukan polisi dalam menetapkan status tersangka pada aktivis yang sedang menyuarakan keadilan di media sosial. <br /> <br />Delpedro Marhaen, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation ditangkap polisi pada 1 September 2025 di kantornya. <br /> <br />Delpedro ditetapkan tersangka tindak pidana penghasutan bersama lima orang lainnya, dan dikenakan pasal Undang-Undang ITE dan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak. <br /> <br />Kabid Humas Polda Metro Jaya juga sudah menetapkan 43 tersangka demo rusuh. <br /> <br />Ke-43 tersangka tersebut dibagi menjadi dua klaster yaitu klaster menghasut dan klaster anarkis. <br /> <br />43 tersangka tersebut TKP-nya tersebar dari sejumlah wilayah di Jakarta yaitu sekitar Gedung DPR, Istora Senayan, halte TransJakarta serta di sekitar pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. <br /> <br />Polisi juga akan mengungkap aktor utama penggerak kerusuhan. <br /> <br />Baca Juga Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lokataru-Gejayan, Tim Advokasi Soroti Prosedur Penetapan Tersangka di https://www.kompas.tv/nasional/615990/dugaan-kriminalisasi-aktivis-lokataru-gejayan-tim-advokasi-soroti-prosedur-penetapan-tersangka <br /> <br />#lokataru #delpedro #demodpr <br /> <br />_ <br /> <br />Catatan Redaksi: <br />Setiap warga negara berhak menyuarakan pendapatnya. Namun, kebebasan berpendapat harus dilakukan secara damai, tertib, serta jangan terprovokasi untuk melakukan perusakan dan penjarahan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/616025/direktur-lokataru-delpedro-ditangkap-tim-advokasi-ada-proses-yang-loncat-sapa-malam
